MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
BOSSWIN168 BOSSWIN168
BARON69
COCOL88
MAX69 MAX69 MAX69
COCOL88 COCOL88 BARON69 RONIN86 DINASTI168
Search for:
  • Home/
  • JATENG/
  • Mengenal Tradisi Udan Dawet Banyuanyar Boyolali, Ritual untuk Meminta Hujan
Mengenal Tradisi Udan Dawet Banyuanyar Boyolali, Ritual untuk Meminta Hujan

Mengenal Tradisi Udan Dawet Banyuanyar Boyolali, Ritual untuk Meminta Hujan

0 0
Read Time:1 Minute, 17 Second

JAKARTA, iNews.id – Mengenal tradisi Udan Dawet Banyuanyar Boyolali, tradisi unik untuk meminta hujan. Tradisi Udan Dawet ini merupakan salah satu tradisi unik yang ada di Jawa Tengah. 

Indonesia adalah negara yang terkenal akan keberagaman budaya dan juga tradisinya. Setiap daerah di Indonesia memiliki kebudayaan dan tradisinya tersendiri yang khas dan juga sebagai pembeda dengan kebudayaan dan tradisi di daerah lain.

Pulau Jawa, salah satu pulau yang dikenal karena masyarakatnya yang masih melestarikan kebudayaan dan nilai-nilai setempat. Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah juga menjadi salah satu daerah yang masih kental akan adat istiadat dan tradisinya.

Tradisi di Boyolali yang masih eksis hingga saat ini adalah tradisi kenduri udan dawet. Tradisi ini biasanya dilaksanakan di Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. 

Mengenal Tradisi Udan Dawet Banyuanyar Boyolali

Tradisi Udan Dawet merupakan ritual yang dilaksanakan untuk meminta hujan, terutama pada saat musim kemarau panjang yang melanda. Tradisi ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu, dan sudah dilakukan secara turun temurun dari zaman nenek moyang mereka. 

Tradisi Udan Dawet ini biasanya dilaksanakan setiap tahun pada hari Jumat Pon bulan keempat pada kalender Jawa. Di bulan tersebut biasanya musim kemarau tengah melanda, dan hal itulah yang menjadi alasan tradisi ini dilakukan pada saat tersebut, yaitu untuk meminta hujan. 

Tradisi ini biasanya dilaksanakan di dekat sumber air atau sendang yang dikenal dengan Mande Rejo yang berada di Desa Banyuanyar. Selama upacara adat dilakukan minuman dawet, nasi tumpeng, ingkung ayam dan lauk pauk lainnya dibawa dalam kegiatan kirab oleh masyarakat setempat.

Editor : Ahmad Antoni

Follow Berita iNewsJateng di Google News

Bagikan Artikel:

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %